Dusta Ustadz Firanda Sawah Tentang Pahala Tidak Bisa Dikirim Versi Bulan Ramadlan

Dusta Ustadz Firanda Sawah Tentang Pahala Tidak Bisa Dikirim Versi Bulan Ramadlan

Firanda Andirja :: Dusta Ustadz Firanda Sawah Tentang Pahala Tidak Bisa Dikirim Versi Bulan Ramadlan
Ustadz Wahabi (Sawah) Ustadz Firanda membela Teuku Wisnu Artis yang dadakan jadi Ustadz Wahabi.
Ini artikel Ustadz Firanda:

Teuku Wisnu & Ibnu Katsir rahimahullah ?
Sebenarnya apa yang disampaikan oleh Teuku Wisnu –hafizohullah- serupa dengan apa yang disampaikan oleh Al-Imam Al-Hafiz Ibnu Katsir rahimahullah dalam tafsirnya.

Al-Imam Al-Hafiz Ibnu Katsir rahimahullah –dalam tasirnya- berkata :

{وأن ليس للإنسان إلا ما سعى} أي: كما لا يحمل عليه وزر غيره، كذلك لا يحصل من الأجر إلا ما كسب هو لنفسه. ومن وهذه الآية الكريمة استنبط الشافعي، رحمه الله، ومن اتبعه أن القراءة لا يصل إهداء ثوابها إلى الموتى؛ لأنه ليس من عملهم ولا كسبهم؛ ولهذا لم يندب إليه رسول الله صلى الله عليه وسلم أمته ولا حثهم عليه، ولا أرشدهم إليه بنص ولا إيماء، ولم ينقل ذلك عن أحد من الصحابة، رضي الله عنهم، ولو كان خيرا لسبقونا إليه، وباب القربات يقتصر فيه على النصوص، ولا يتصرف فيه بأنواع الأقيسة والآراء، فأما الدعاء والصدقة فذاك مجمع على وصولهما، ومنصوص من الشارع عليهما

Firman Allah "Tidaklah manusia itu memperoleh, KECUALI apa yg diusahakannya saja". [QS. An-Najm:39], yaitu sebagaimana ia tidaklah memikul dosa orang lain, demikian juga ia tidak akan memperoleh pahala kecuali dari amalannya sendiri.

Dari ayat yang mulia ini, Imam Syafii -rohimahulloh- dan ulama yang mengikuti pendapatnya menyimpulkan bahwa 'amalan membaca' tidak bisa sampai kepada mayit kiriman pahalanya, karena itu bukan termasuk amalan para mayit, bukan pula termasuk usaha para mayit.

Tulisan Firanda Sawah ini lucu sekali. benar benar Dusta yang nyata. mengambil Al-Qur'an untuk membenarkan pendapatnya sendiri. mengatasnamakan ulama untuk mendongkrak pendapatnya sendiri. Padahal Qur'an diatas menyatakan bahwa manusia tidak akan menerima atau mendapatkan tambahan pahala dari amaliyahnya, apabila dia sudah meninggal dunia, karena memang sudah mati. tidak mungkin orang yang sudah mati masih mengamalkan amalan shalih seperti orang yang masih hidup, seperti membantu orang yang jatuh, ikut menshalati jenazah dan lain lain.
Silahkan dilihat ayat selanjutnya ada ayat diatas:

وَأَنْ لَيْسَ لِلإنْسَانِ إِلا مَا سَعَى
dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.
 وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَى
Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).

Allah menyebutkan usahanya, bukan tidak bisa mendapatkan kiriman pahala orang yang masih hidup.
Kalau pendapat Firanda Sawah ini dipertahankan dan dipakai, maka pendapat Firanda Sawah ini berarti memanshukh hadits-hadits yang menjelaskan mengenai hadiah pahala, shadaqah jariyah, dan anak shalih.

Berhati-hatilah. Al-Qur'an itu untuk diikuti, bukan sebaliknya. Jangan gunakan Al-Qur'an untuk mengikuti kemauan kita.

Ditulis Oleh: Bulan Ramadlan



bagikan artikel ini ke › Facebook Twitter Google+
Posted by

Tidak ada komentar:

Posting Komentar